Monday, February 26, 2007

Rahsia Tirai Ghaib

Bilangan 4 : 17 Zukkaedah 1427H bersamaan 8 Disember 2006

Rahsia Tirai Ghaib

Oleh: Produksi Muslimat PERUBATAN


Anda pernah berjanji? Anda yakin dapat menunaikannya? Bagaimana kalau tiba-tiba sesudah berjanji, Dia menarik nyawamu? Tertunaikah janjimu? Kita hanya mampu berjanji , tetapi Dialah yang mengaturkan segalanya..Oleh itu , sebutlah Insya Allah (Jika Allah mengkehendakinya) setiap kali anda ingin melakukan sesuatu..Alangkah hairannya diri yang berjanji atau berazam untuk melakukan sesuatu ,tetapi lupa untuk menyebut nama Allah..seolah-olah nafas sesaat selepas itu berada di dalam genggamannya..Lihatlah ayat ini...

“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu, “sesungguhnya aku akan merngerjakan itu besok pagi, kecuali dengan menyebut Insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah, Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini”
(al-Kahfi:23-24)

Sesungguhnya setiap gerakan, suara, dan bunyi bahkan setiap nafas dari setiap makhluk hidup tergadai dengan kehendak Allah.Tirai ghaib terhulur menutupi apa yang berada di belakang suasana dan kejadian yang sedang terjadi.Mata manusia tidak mampu menjangkau perkara-perkara yang tersembunyi.Akal manusia sepintar manapun kemampuannya tetap terbatas dan lemah bergantung kepada kekuatan lain.Maka janganlah sekali-kali orang mengatakan, “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu esok pagi” sedangkan setiap yang terjadi esok hari dalam genggaman ghaib Allah.

Hal itu bukanlah bermakna manusia harus berpeluk tubuh , sama sekali tidak berfikir tentang urusan-urusan di masa yang akan datang dan merencanakan untuknya..Kemudian ia hidup hari ke hari, detik ke detik,dan tidak menghubungkan masa lalunya dengan masa sekarang dan masa yang akan datang.Sekali-kali tidak.

Namun, maknanya yang sebenar adalah agar setiap orang memperhitungkan perkara-perkara ghaib dan pertimbangan kehendak Zat yang mengaturnya, memutuskan untuk melakukan segala perkara yang diinginkan dan memohon pertolonhan Allah dalam merealisasikannya.Juga menyedari bahawa kekuasaan Allah di atas kekuasaannya.Sehingga jangan ia sampai tidak memperhitungkancampur tangan Allah dalam urusannya, kerana tidak mustahil Allah mengkehendaki lain daripada yang dikehendakinya.

Apabila Allah memberikan taufik-Nya kepadanya dalam mencapai apa yang diinginkan, maka alangkah nikmatnya.Namun bila kehendak Allah menentukan selain apa yang direncanakannya, iapun tidak bersedih hati dan berputus asa.Kerana segala urusan dari awal hingga akhir berada mutlak di tangan Allah dan milik-Nya.

Manusia memang harus berfikir dan mengatur.Namun bersama itu ia harus juga sedar bahawa ia berfikir dengan kemudahan yang dianugerahkan oleh Allah, mengatur dengan taufik dari Allah, dan ia tidak memiliki apa-apa selain dari apa yang dibentangkan oleh Allah untuknya.Kenyataan ini tidaklah menjadikannya malas dan senang menunda-menunda, lemah semangat dan bosan.Bahkan sebaliknya akan mendorongnya dengan kepercayaan, kekuatan , ketenangan dan ambisi..Bila tirai ghaib terbuka sesuai dengan pengaturan Allah dan tidak sesuai dengan perencanaannya, maka
hendaklah ia menerima qadha Allah dengan penuh redha, tenang dan pasrah.Kerana itulah hakikat dasar yang belum diketahuinya.

Inilah methode yang digunakan islam untuk mengambil hati kaum muslimin.Sehingga ia tidak merasakan bersendirian dan berasingan ketika berfikir dan merencana, dan tidak pula lupa diri ketika berjaya, dan tidak merasa putus asa dan hilang harapan ketika jatuh dan gagal.Dalam setiap keadaan ia selalu memiliki hubungan dengan Allah, kuat bersandar kepadaNya, bersyukur atas taufik-Nya kepadanya, dan pasrah dengan Qadha dan Qadar-Nya tanpa sombong dan putus harapan.

Dipetik dan diolah dari kitab tafsir Fi Zhilalil Quran

No comments: